Gaya hidup BBM

Saat harga minyak dunia merangkak naik menjadi US$ 120,-/barrel, pemerintah indonesia pun mengeluarkan kebijakan kenaikan BBM, di kalangan masyarakat muncul ide-ide untuk mengembangkan bahan bakar alternatif, ada converter hidrogen untuk mobil, conveter gas untuk motor, bermacam-macam jenisnya. namun ketika telah ditemukan bahan bakar pengganti yang mudah untuk didapatkan rakyat indonesia, apakah benar itu yang kita butuhkan?

Kenaikan bahan bakar memiliki konsekuensi bermunculannya alat konfersi energi untuk kendaraan bermotor, hal itu juga menimbulkan sebuah masalah baru, dikala orang mudah mendapatkan bahan bakar untuk kendaraan pribadinya, maka bukannya tidak mungkin terjadi kenaikan pembelian mobil maupun motor, hal itu berefek negatif polusi, kepadatan jalan, hingga kecelakaan lalin karena tidak seimbangnya pembangunan jalan dengan pertumbuhan kendaraan bermotor, apakah sungguh ini yang kita butuhkan?

Saya rasa dari pada itu bangsa indonesia harus merubah gaya hidup bertransportasi, gunakan sepeda, bukan sepeda motor, gunakan kendaraan umum, bukan mobil pribadi, ketika banyak orang menggunakan kendaraan umum seperti bus kota (Trans jakarta), KRL, angkot, dll maka akan membentuk suatu sistem yang mudah dikontrol, tentunya dengan didahului peningkatan pelayanan dari kendaraan umum tersebut seperti fasilitas diperbaiki dan dipercantik.

Kenapa mahasiswa lebih memilih naik motor daripada naik sepeda?, jika pertanyaan itu sampai ke saya maka akan saya jawab karena di kampus saya jalan rayanya ramai, padat dengan truk2 besar dan bus2 keluar masuk terminal, jalannya panas tidak ada rerimbunan yang menyejukkan, belum lagi debu yang berterbangan, jika saya naik sepeda yang keringatanlah, capelah, sesak napas, belum lagi resiko kecelakaan, dengan naik motor saya lebih cepat sampai kampus, jika dengan mobil maka saya tidak kepanasan. mungkin karena kurangnya sarana prasarana yang memadai di jalan raya, membuat orang enggan untuk bersepeda dengan ramah lingkungan

jika 3 dari 5 mahasiswa lebih memilih menggunakan motor daripada sepeda,

maka

3/5 x jumlah mahasiswa indonesia x konsumsi rata2 harian 1 motor = luar biasa jumlahnya (walaupun jumlah itu masih relatif karena daya beli mahasiswa terhadap motor)
bisa dibayangkan berapa jumlah BBM yang dapat dihemat jika telah dilakukan perubahan behaviour ataupun gaya hidup ramah lingkungan dengan naik sepeda.

Tuesday, July 1, 2008