anomali pasar ponsel indonesia

Sungguh menggelitik dalam benak saya jika melihat 'kehidupan' pasar ponsel indonesia, disana-sini terdapat berbagai anomali yang bertentangan dengan pakem tatanan sebab akibat yang seharusnya secara logika terjadi, diantaranya adalah :

  1. Pasar ponsel termasuk pasar produk2 TI telah membawa perubahan dalam tingkat pengetahuan penggunanya dalam hal teknologi saya rasa hal ini cukup positif mengingat semua kalangan telah menggunakan ponsel, sehingga suatu ketika kita bertemu tukang sapu jalan tengah asyik berkirim mp3 melalui bluetooth dengan rekannya. :-)

  2. Tingginya permintaan ponsel menggeser penggunaan telepon fixed konvensional, mengapa harus telepon kabel, jika setiap orang telah memiliki ponsel di kantung mereka, jarak dan waktu begitu tipis dimasa ini, semua orang dapat saling terhubung dengan ponsel kapanpun dan dimanapun

  3. Munculnya fitur2 yang benar2 baru bahkan diluar bayangan kita selama ini yang dapat dibenamkan dalam sebuah ponsel seperti kamera, mp3, gps, internet, wifi, dll;, bagi sebagian orang menjadi benar2 membantu, namun bagi sebagian lagi yang 'kreatif' hal ini dimanfaatkan sebagai media kejahatan.

  4. Seiring hebatnya fitur2 ponsel hal ini diimbangi dengan harga jual ponsel tersebut, banyak ponsel yang dipasarkan dengan harga yang fantastis diluar jangkauan, hal ini membawa efek negatif yang menuntut masyarakat menjadi lebih konsumtif ketika dihubungkan dengan kebutuhannya akan fashion, ataupun prestise.

  5. Bagi sebagian orang terutama pelajar, mahasiswa, ataupun awam yang berkantong cekak, tarip yang diterapkan penunjang teknologi ponsel, atau secara teknis disebut provider jaringan, masih mahal, bagi mahasiswa jika teknologi yang ada pada infrastruktur provider jaringan benar2 dimanfaatkan, maka saya rasa dunia pendidikan indonesia bisa menjadi sangat maju, namun kehebatan transfer data, teknik kompresi yang baik, kualitas audio dan video yang mumpuni dikalahkan dengan satu kata yaitu MAHAL

dari studi kasus yang saya dapatkan diatas, maka saya menarik suatu kesimpulan, yang mengarah pada pertanyaan pada diri kita masing-masing secara khusus dan jati diri bangsa kita pada umumnya, 'apakah kita telah siap dengan hadirnya teknologi ini?, apakah budaya kita cukup kuat untuk memfilter pertumbuhan gaya hidup yang sarat akan teknologi ini?'


bagi saya : jawabannya adalah belum....!!!, tanya kenapa?



Thursday, October 30, 2008

1429 Hijriyah

Rabu pagi tanggal 1 oktober 2008, pukul 5 pagi setelah shalat subuh, kupersiapkan semuanya, sajadah, beberapa lembar koran untuk alas sajadah, dan kumulai dengan menatap alam sekitar rumahku sembari menunggu anggota keluargaku yang lain bersiap untuk turut serta bersama-sama melaksanakan shalat Iedul Fitri di Lapangan Mataram Kota Pekalongan. Sebulan sudah aku berpuasa, walaupun kurasa puasa di ramadhan kali ini tidak sekhusyuk ramadhan tahun lalu, ah ga tau kenapa juga sih....
but, back to main theme, still saya merasa pagi di idul fitri 1429 hijriyah ini sangatlah nyaman, seluruh anggota keluarga siap, semua telah di "upload" ke mobil, dan tancaap....
jarak lapangan mataram pekalongan hanya 3 menit dari rumahku, jadi tidak perlu waktu lama untuk dapat mempersiapkan diri di deretan saf shalat, shalat dimulai pukul 6.15 pagi, dan selesai entah pukul berapa, namun kurasa mentari pagi telah mulai menunjukkan kehangatannya. dengan semangat iedul fitri ini saya ingin mengucapkan Minal Aidzin wal Faidzin mohon maaf lahir batin, Taqaballahu minna wa minkum, Taqaballahu yaa kariim...

Saturday, October 4, 2008